Marhaban Ramadhan, Coba deh To do list yang bisa Kamu lakukan Di bulan ramadhan ini, Nomor 2 Siapa Sangka!!!!!

Bulan Ramadhan tinggal Menghitung Hari lagi nih sahabat rafada, Dibulan Ini kita sebagai umat islam diwajibkan untuk berpuasa disiang hari waktu ramadhan

jadi sahabat rafada, kita ada nih beberapa rekomendasi kegiatan yang perlu kalian coba di bulan ramadhan check this out

1. Tanggal Mulai Ramadan

Prediksi 1 Ramadhan 1445H/2024 Versi Pemerintah (Sumber: Detik.com)

Berdasarkan pada Kalender Islam Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama, Ramadhan 2024 diprediksi akan Berada pada 12 Maret 2024 Sampai 9 April 2024. Dengan begitu, Hari Raya Idul Fitri tahun ini diprakira akan diperingati pada 10 April 2024. Informasi tambahan, awal Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024 di atas masih berupa prakira saja sehingga sewaktu-waktu bisa berubah.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Agama, Pemantauan hilal (rukyatul hilal) atau sidang isbat dilakukan pada 10 Maret 2024. Penentuan ini bersamaan dengan 29 Syaban 1445 H dan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia.

2. Kesiapan Fisik dan Mental

Jadi sahabat Rafada Kesiapan Mental Disini Adalah penyesuai beberapa kegiatan selama bulan ramdhan itu sahabat rafada. Yakni, Kita Pada waktu siang diwajibkan berpuasa bagi yang sudah berakal dan juga sudah baligh, sebagaimana ketentuannnya didalam Q.S Al-Baqarah [2] :183

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).

Kemudian, Perbanyak Ibadah, Dzikir, Dan juga Baca Al-qur’an karena Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimana al-qur’an diturunkan. serta bulan yang dilipat gandakanya pahala amal kebaikan

…شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)” (QS. Al-Baqarah : 185)

dalam kitab Mu’jamus Shagir yang diriwayatkan oleh Ummi Hani’ binti Abi Thalib karramallahu wajhah dan dicatat Imam at-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya umatku tidak akan terhina, selama mereka mendirikan bulan Ramadhan.’ Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apa bentuk kehinaan mereka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadhan?’ Rasulullah menjawab, ‘Pelanggaran terhadap hal-hal yang haram pada bulan Ramadhan, seperti zina atau minum khamar. Allah dan para malaikat melaknatnya hingga tahun berikutnya. Jika ia meninggal sebelum bulan Ramadhan berikutnya, maka ia tidak mempunyai kebaikan apa pun di sisi Allah yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap bulan Ramadhan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipat gandakan.”

3. Imsak dan Berbuka

Imsak dipahami sebagai waktu tanda dimulainya puasa (shaum) yaitu dari masuk waktu shalat Shubuh. Dan dari kata “imsak” ini pula lahir istilah “imsakiyah”, yakni jadwal puasa Ramadan.

Imsak dalam bahasa Arab adalah amsaka-yumsiku-imsakan (أمسك – يمسك – إمساكا ) yang berarti “menahan”, yakni menahan diri dari makan, minum, ber-jima’ dengan suami atau istri di siang hari dan aktivitas lain yang membatalkan puasa.

Informasi tambahan sahabat rafada, imsak yang dimaksudkan bukanlah imsak sebagaimana yang dikumandangkan oleh sebagian kaum muslimin yang biasanya sekitar 10 menit sebelum dikumandangkannya adzan Subuh, yang tandanya bahwa sudah tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Makna imsak yang secara istilah itu telah bergeser menjadi ‘tidak makan dan minum 10 menit sebelum waktu Subuh’. Bahkan secara resmi ditulis di kalender dan poster, kemudian orang menyebutnya dengan istilah ‘Jadwal Imsakiyah’.

Pergeseran makna tersebut tentu perlu diluruskan, tetapi hal itu juga bukan sesuatu yang buruk. Perlu dipahami bahwa hikmah dari penambahan waktu imsak sebagai sikap kehati-hatian (ihtiyath) agar sebelum masuk waktu shalat Subuh tiba seseorang sudah tidak dalam keadaan makan dan minum sehingga menyebabkan puasanya menjadi batal.

4. Bersedekah dan Berbagi

Dibulan Ramadhan Semua Amalan Kebaikan Akan Dilipat gandakan, Salah satunya yakni sedekah dan berbagi untuk sesama tentunya. .

Sebuah riwayat menyebutkan ada perkataan Rasulullah perihal keutamaan berbagi atau sedekah pada bulan Ramadhan, Sedekah pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaan luar biasa sebagaimana riwayat sahabat Anas bin Malik ra :

عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ

Artinya: Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi).

Senyum juga Salah satu dari sebagai sedekah, Yakni apabila kita bertemu dengan orang lain atau di hadapan saudara kita maka tersenyumlah, karena dengan begitu berarti kita sudah melakukan suatu amalan yang bernilai sedekah paling ringan yang bisa diperhitungkan oleh Allah SWT sehingga menambah pahala kita. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu” (Sahih, HR Tirmidzi no 1956)

adapun kegiatan sedekah itu sendiri bisa bermacam-macam, Bisa dengan cara membagikan makanan, menyumbangkan senagian hartanya, Dan Juga Sebelumnya yakni tersenyum. jadi sahabat rafada jangan lupa tersenyum yah

5. Laksanakan Ibadah Tarawih

Salah Satu Hal Yang Menjadi keistimewaan bulan ramadhan adalah yakni adanya Ibadah Yang Hanya ada dibulan Puasa, yakni Sholat terawih.

Didalam hukum fiqh. Tarawih Hukumnya yakni Sunnah yang dianjurkan (Muakad). Shalat tarawih memiliki keutamaan yang memang ditemukan landasannya dari sabda Nabi Muhammad Saw:

 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Jadi Sahabat Rafada, Sudah Siap Dengan Bulan Ramdhan tahun ini. Semoga Ibadah Puasa Kita diterima Allah Subhanahu wa ta’ala. Serta iman dan kecintaan kita bertambah karena keberkahan bulan ramadhan. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Wallahu a’lam Bish Shawabi